TERJEMAHAN KITAB ALALA BAG 1
(Jawa + Indonesia)
بسم الله الرحمن الرحيم
Syarat-syarat mencari ilmu
اَلاَ لاَتَنَالُ الْعِلْمَ اِلاَّ بِسِتَّةٍ # سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ
ذُكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍوَبُلْغَةٍ # وَاِرْشَادُ اُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ
ELINGO DAK KASIL ILMU ANGING NEM PERKORO. BAKAL TAK CERITAAKE KUMPULE KANTI PERTEO.
RUPANE LIMPAT LOBA SOBAR ONO SANGUNE.
LAN PIWULANGE GURU LAN SING SUWE MANGSANE
Ingatlah..... tidak akan kalian mendapatkan ilmu yang manfaat kecuali
dengan 6[enam] syarat, yaitu cerdas,semangat,sabar,biaya, petunjuk
ustadz dan waktu yang lama
Keterangan
Ilmu yang manfaaat adalah ilmu yang bisa menghantarkan pemiliknya pada
ketakwaan kepada Allah subhanahu wataala,ilmu yang adalah nur ilahi yang
hanya diperuntukkan bagi hamba-hambanya yang soleh, ilmu manfaat inilah
yang tidak mungkin bisa di dapatkan kecuali dengan adanya 6
syarat yang harus di lengkapi para pencarinya, adapaun 6 syarat tersebut adalah :
1.
Cerdas, artinya kemampuan untuk menangkap ilmu, bukan berarti IQ harus
tinggi,walaupun dalam mencari ilmu IQ yang tinggi sangat menentukan
sekali, asal akalnya mampu menangkap ilmu maka berarti sudah memenuhi
syarat pertama ini, berbeda dengan orang gila atau orang yang ideot yang
memang akalnya sudah tidak bisa menerima ilmu maka sulitlah mereka
mendapatkan ilmu manfaat, namun perlu di ingat bahwa kecerdasan adalah
bukan sesuatu yang tidak bisa meningkat,kalau menurut orang-orang tua,
akal kita adalah laksana pedang,semakin sering di asah dan di pergunakan
maka pedang akan semakin mengkilat dan tajam,adapun bila di diamkan
maka akan karatan dan tumpul,begitupula akal kita semakin sering dibuat
untuk berfikir dan mengaji maka akal kita akan semakin tajam daya
tangkapnya dan bila di biarkan maka tumpul tidak akan mampu menerima
ilmu apapun juga.
2. Semangat, artinya sungguh- sungguh dengan bukti ketekunan,
mencari ilmu tanpa kesemangatan dan ketekunan tidak akan menghasilkan
apa- apa,ilmu apalagi ilmu agama adalah sesuatu yang mulia yang tidak
akan dengan mudah bisa di dapatkan,oleh karenanya banyak orang mencari
ilmu tapi yang berhasil sangat sedikit di banding yang tidak
berhasil,kenapa?..karena mencari ilmu itu sulit, apa yang kemarin di
hafalkan belum tentu sekarang masih bisa hafal,padahal apa yang di hafal
kemarin masih berhubungan dengan pelajaran hari ini, ahirnya pelajaran
hari inipun berantakan karena hilangnya pelajaran kemarin,maka tanpa
kesemangatan dan ketekunan sangat sulit kita mendapatkan apa yang
seharusnya kita dapatkan dalam tolabulilmi.
3. Sabar,artinya tabah menghadapi cobaan dan ujian dalam mencari ilmu,
orang yang mencari ilmu adalah orang yang mencari jalan lurus menuju
penciptanya, oleh karena itu syetan sangat membenci pada mereka,apa yang
di kehendaki syetan adalah agar tidak ada orang yang mencari ilmu,tidak
ada orang yang akan mengajarkan pada umat bagaimana cara beribadah dan
orang yang akan menasehti umat agar tidak tergelincir kemaksiatan,maka
syetan sangat bernafsu sekali menggoda pelajar agar gagal dalam
pelajarannya,digodanya mereka dengan suka pada lawan jenis,dengan
kemelaratan,dan lain-lain.
4. Biaya,artinya orang mengaji perlu biaya seperti juga setiap manusia
hidup yang memerlukannya, tapi jangan di faham harus punya uang apalagi
uang yang banyak,biaya disini hanya kebutuhan kita makan minum sandang
dan papan secukupnya,pun tidak harus merupakan bekal materi, dalam
sejarah kepesantrenan dari zaman sahabat nabi sampai zaman ulama
terkemuka kebanyakan para santrinya adalah orang-orang yang tidak
mampu,seperti Abu hurairoh sahabat Nabi seorang perawi hadist terbanyak
adalah orang yang sangfat fakir,imam syafi'i adalah seorang yatim yang
papa, dan banyak lagi kasus contohnya,biaya disini bisa dengan mencari
sambil khidmah atau bekerja yang tidak mengganggu belajar,
5. Petunjuk ustadz, artinya orang mengaji harus digurukan tidak boleh
dengan belajar sendiri,ilmu agama adalah warisan para nabi bukan barang
hilang yang bisa di cari di kitab- kitab, dalam sebuah makalah [ saya
tidak tahu apakah ini hadis atau sekedar kata-kata ulama] barang siapa
belajar tanpa guru maka gurunya adalah syetan, dan ada pula makalah
لقال من قال بماشاء السند لولا andai tidak ada sanad [pertalian murid dan
guru] maka akan berkata orang yang berkata[tentang agama] sekehendak
hatinya. Kita bisa melihat sejarah penurunan wahyu dan penyampaiannya
kepada para sahabat,betapa Nabi setiap bulan puasa menyimakkan
Al-Qur'an kepada jibril dan sebaliknya, kemudian Nabi menyampaikan
kepada para sahabat,sahabat menyampaikan kepada para tabi'in, lalu para
tabi'in menyampaikan pada tabi'i at- tabi'in dan seterusnya kepada ulama
salaf,lalu ulama kholaf, lalu ulama mutaqoddimin lalu ulama
muta'akhirin dan seterusnya sampai pada umat sekarang ini, jadi ilmu
yang kita terima sekarang ini adalah ilmu yang bersambung sampai Nabi
dan sampai kepada Allah subhanahu wa ta'ala, jadi sangat jelas sekali
bahwa orang yang belajar harus lewat bimbingan seorang guru,guru yang
bisa menunjukkan apa yang dikehendaki oleh sebuah pernyataan dalam
sebuah ayat atau hadis atau ibarat kitab salaf, karena tidak semua yang
tersurat mencerminkan apa yang tersirat dalam pernyatan,
6. Lama,
artinya orang belajar perlu waktu yang lama,lama disini bukan berarti
tanpa target,sebab orang belajar harus punya target,tanpa target akan
hampa dan malaslah kita belajar,